3 Cara Trading Dengan CCI Yang Wajib Anda Tahu
3 Cara Trading Dengan CCI Yang Wajib Anda Tahu - Trading dengan CCI menjadi pilihan menarik jika Anda menyenangi analisis teknikal dan ingin manfaatkan kejenuhan pasar. Bagaimana triknya?
Commodity Kanal Indeks atau CCI sebagai tanda oscillator yang dibikin oleh Donald Lambert. Dia membuat Tanda ini sebagai alat tolong untuk trading di pasar komoditas. Bersamaan perubahan dunia trading, cukup banyak investor yang trading dengan CCI di pasar forex.
Tanda ini dapat menyaksikan tingkat kejenuhan pasar, mengenali tren, sampai tentukan divergensi pasar. Disamping itu, CCI bisa juga dipadukan dengan tanda lain supaya memperoleh hasil analisis yang lebih tepat. Saat sebelum pelajari cara trading dengan CCI di pasar forex, silahkan dalami cara membaca tanda ini lebih dahulu.
Membaca Tanda CCI
Dalam tanda CCI, ada tiga bagian utama yang perlu Anda lihat. Ke-3 nya bisa Anda saksikan dalam gambar di bawah ini.
Ke-3 elemen itu membuat CCI gampang untuk dibaca. Saat signal CCI ada di atas 100, karena itu harga sudah tiba pada keadaan jemu membeli (overbought). Kebalikannya, harga disebutkan sedang jemu jual (oversold) bila garis signal ada di bawah nilai -100.
Cara Cari Nilai CCI
Bila Anda memakai MetaTrader 4 atau MetaTrader 5, tidak perlu repot memakai rumus untuk ketahui nilai CCI. Tetapi bila Anda ingin ketahuinya dengan manual, rumus berikut ini bisa dijadikan referensi. Sebagai catatan, formulasi berikut memakai masa standard 14.
CCI = (TP - SMA(TP,14)) / (0.015 x Mean Deviation)
TP = (High + Low + Close) /3
Info:
- TP: True Price, datang dari penghitungan rerata nilai High, Low, dan Close.
- SMA (TP,14): Nilai rerata TP 14 candle paling akhir.
- 0.015: Konstanta untuk proses scaling. Bila ikuti nilai konstanta ini, nilai tanda CCI ialah -100 sampai 100.
- Mean Deviation: Rerata dari nilai SMA TP
Hitung CCI dengan manual memanglah tidak segampang membaca diagramnya. Oleh karenanya, seharusnya Anda manfaatkan basis MetaTrader untuk menolong Anda trading dengan CCI di pasar forex. Disamping itu, MT4 dan MT5 mempunyai beberapa indikator yang lain dapat mendukung CCI saat trading.
3 Trading Dengan CCI
Ada banyak cara trading dengan CCI yang dapat diterapkan untuk trading forex. Pada dasarnya, tanda ini memakai overbought dan oversold untuk tentukan status entry sell atau buy. Bagaimana cara memakai tanda CCI untuk cari status?
1. Menyaksikan Tingkat Kejenuhan Pasar
Tingkat kejenuhan pasar menjadi signal untuk mengetahui berlangsungnya peralihan tren pasar atau reversal. Untuk cari tahu tingkat kejenuhan pasar, saksikan keterangan pada diagram berikut ini.
2. Mengenali Retracement
Trading dengan CCI kerap diaplikasikan oleh trader tren following. Ada saatnya, harga satu pair akan mengarah ke satu segi dengan kuat dan terus-terusan. Keadaan berikut yang dicari oleh beberapa tren followers. Saat harga bergerak semacam itu, umumnya akan disertai dengan koreksi-koreksi kecil atau retracement. Kemudian, harga akan balik meneruskan perjalanan di arah yang serupa. Anda dapat manfaatkan tanda CCI untuk cari retracement itu. Misalnya dapat disaksikan dalam diagram ini.
Pada diagram di atas, harga sedang pada keadaan uptrend lalu masuk tempat overbought. Ini memberikan indikasi pengurangan dari pucuk peningkatan terkini.
Untuk mengonfirmasi kembalinya gerakan harga dari retracement, seharusnya pakai diagram dengan time frame yang satu tingkat lebih kecil dari yang Anda pakai. Misalkan, pada diagram di atas keadaan overbought terjadi pada time frame H4. Cara selanjutnya ialah berpindah ke time frame yang lebih kecil, misalkan H1. Selanjutnya nantikan saat terjadi oversold pada time frame H1 sama seperti yang kelihatan dalam diagram berikut ini.
Diagram di atas memberikan keadaan oversold di H1, yang diperlihatkan dengan status garis signal CCI di tempat -100. Saat keadaan ini terjadi, Anda dapat buka status buy untuk manfaatkan kesempatan peningkatan harga sesudah oversold.
3. Tentukan Divergensi Pasar
Divergensi ialah keadaan saat harga dan tanda berlainan keduanya. Keadaan ini menjadi signal timbulnya reversal pada pasar. Salah satunya kekuatan tanda CCI ialah bisa memberikan berlangsungnya divergensi. Tanda yang lain mempunyai kekuatan semacam ini ialah MACD, RSI, dan tanda oscillator yang lain.
Diagram di atas memperlihatkan divergensi bullish pada chart USD/CAD di time frame satu hari. Dalam diagram itu, gerakan harga memperlihatkan tingkat Lower Low (LL), tetapi garis signal CCI memperlihatkan Higher Low (HL). Bila keadaan ini terjadi, karena itu maknanya ada signal divergensi bullish; di mana waktu harga turun, momen pelemahannya sedang melamban dan peluang sesaat lagi akan kembali kuat.
Kekurangan CCI
Trading dengan CCI memang kelihatan gampang dan simpel. Namun, seperti beberapa indikator yang lain, trading dengan CCI mempunyai kekurangan. CCI sebagai tanda lagging, yang memiliki arti telat dalam memberikan laporan gerakan harga. Signal baru diberi sesudah candlestick dalam masa pengukur itu usai tercipta. Mengakibatkan, bila tidak digabungkan dengan tanda lain dan analisis Price Action, CCI dapat memunculkan kekeliruan signal.
Berikut cara menyatukan CCI dengan tanda yang lain.
Gabungan CCI dan EMA
Salah satunya kekurangan trading dengan CCI ialah tanda ini cuman memberinya info kemampuan arah tren saja. Pemakaian EMA dan Price Action bisa dipakai sebagai tanda arah tren sebagai pendampingnya. Contoh pemakaiannya bisa disaksikan dalam diagram berikut ini.
Crossing EMA 50 dan 100 di atas memulai peralihan arah dari downtrend ke uptrend. Sepanjang harga masih bergerak dalam atas ke-2 garis EMA, seharusnya mencari kesempatan buy supaya sejalan dengan tren harga. Di sini, signal oversold CCI jadi petunjuk status entry buy yang akurat.
Gabungan CCI dan Dukungan Resistance
Selainnya EMA, resistance dan dukungan bisa juga terpasangkan dengan tanda CCI. Makin kuat tingkat dukungan atau resistance, karena itu makin benar signal yang diberi oleh tanda CCI. Contoh pemakaiannya bisa disaksikan dalam diagram berikut ini.
Bila disaksikan lewat contoh di atas, gerakan harga mengetes R1 bersamaan dengan signal overbought dari tanda CCI. Status ini mengisyaratkan signal entry sell
Sebagai catatan, contoh di atas memakai chart time frame satu hari. Tetapi cara ini sebenarnya dapat diaplikasikan untuk semuanya time frame. Harus diingat, makin tinggi time frame karena itu signal yang diberi oleh tanda CCI akan makin benar.
Ringkasan
Pada dasarnya, trading dengan CCI termasuk lumayan gampang. Selainnya dapat dipakai untuk mengetahui tingkat overbought dan oversold, tanda ini mempunyai manfaat lain seperti cari kesempatan dari retracement dan tentukan divergensi pasar. Namun, seharusnya gabungkan CCI dengan tanda atau sistem analisis lain untuk meminimalkan kekurangan dan tingkatkan ketepatan signal.
Post a Comment for "3 Cara Trading Dengan CCI Yang Wajib Anda Tahu"